Pengawas Mutu dalam Industri Pangan dan Obat, Pernah Dengar?

Pengawas Mutu dalam Industri Pangan dan Obat, Pernah Dengar?

Pernahkah kamu membayangkan siapa yang memastikan bahwa makanan kemasan yang kamu makan tidak mengandung bahan berbahaya? Atau siapa yang menjamin obat yang kamu minum benar-benar aman dan manjur?

Jawabannya ada pada sosok yang jarang disorot: pengawas mutu (Quality Control/Quality Assurance).

Mereka bukan selebritas industri, tapi tanpa mereka, kepercayaan publik terhadap keamanan pangan dan obat bisa runtuh.

Yuk, kita bahas lebih dalam peran penting mereka di balik layar industri yang setiap hari menyediakan produk untuk jutaan orang.

Di Industri Pangan: Menjaga Keamanan dari Dapur Pabrik Hingga Meja Makan

Setiap produk pangan olahan yang beredar di pasaran wajib memenuhi standar Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB)  sebuah panduan yang ditetapkan oleh BPOM agar setiap makanan yang diproduksi aman, higienis, dan berkualitas.

Di sinilah pengawas mutu berperan. Mereka memantau setiap tahapan proses produksi, mulai dari:

  • Pemeriksaan bahan baku, apakah bebas dari cemaran logam berat, pestisida, atau mikroba berbahaya;
  • Pemantauan proses pengolahan, termasuk suhu, waktu, dan kebersihan alat;
  • Pengawasan terhadap tenaga kerja, agar mematuhi standar higiene dan sanitasi;
  • Uji produk akhir, untuk memastikan rasa, tekstur, warna, dan nilai gizinya konsisten.

Misalnya, jika ditemukan bahan mentah yang tidak memenuhi spesifikasi, pengawas mutu berhak menolak penggunaannya. Bahkan jika produk jadi tidak lolos uji laboratorium, batch tersebut tidak boleh diedarkan.

Bisa dibilang, pengawas mutu adalah penjaga gerbang terakhir sebelum makanan sampai ke tangan konsumen.

Di Industri Obat: Satu Miligram Bisa Jadi Penentu Nyawa

Jika di industri pangan pengawasan difokuskan pada keamanan dan kebersihan, maka di industri obat, tantangannya lebih kompleks  karena kesalahan sekecil apa pun dapat berdampak fatal bagi kesehatan manusia.

Industri farmasi wajib mematuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang diatur oleh BPOM.
Pengawas mutu di pabrik obat memiliki tanggung jawab besar untuk:

  • Memastikan bahan baku aktif dan eksipien sesuai spesifikasi farmakope;
  • Melakukan uji mutu fisik, kimia, dan mikrobiologi pada setiap tahap produksi;
  • Meninjau catatan produksi (Batch Record) untuk memastikan tidak ada penyimpangan proses;
  • Melakukan validasi proses dan kalibrasi alat;
  • Menandatangani persetujuan batch release bersama Penanggung Jawab Teknis (PJT) sebelum obat diedarkan.

Sebagai contoh, jika ditemukan kadar zat aktif yang tidak sesuai, produk tersebut wajib ditahan dan dievaluasi. Pengawas mutu berhak menghentikan seluruh proses produksi sampai akar masalah ditemukan entah itu karena alat tidak steril, bahan tidak stabil, atau prosedur tidak diikuti dengan benar.

Sikap tegas ini penting karena kesalahan 1 miligram dalam obat bisa berarti perbedaan antara menyembuhkan dan mencelakai.

Antara QC dan QA: Dua Sisi dari Sistem Mutu

Dalam sistem jaminan mutu, pengawasan dibagi menjadi dua bagian besar:

Jenis Fokus Kerja Tujuan
Quality Control (QC) Pemeriksaan langsung terhadap bahan, proses, dan produk akhir. Mendeteksi ketidaksesuaian dan memastikan hasil sesuai standar.
Quality Assurance (QA) Penyusunan sistem, prosedur, dan dokumentasi mutu. Mencegah kesalahan dengan memastikan proses berjalan benar sejak awal.

Jadi, kalau QC adalah “mata” yang memeriksa hasil, maka QA adalah “otak” yang merancang sistem agar kesalahan tidak terjadi lagi.

Mengapa Pengawas Mutu Jadi Kunci?

Peran pengawas mutu tidak hanya soal memeriksa produk, tapi juga memastikan kepatuhan hukum dan etika produksi.
BPOM menempatkan fungsi pengawasan mutu sebagai syarat utama penerbitan izin edar.       Artinya, sebuah perusahaan tidak bisa beroperasi tanpa adanya personel pengawas mutu yang kompeten dan independen.

Lebih jauh lagi, pengawas mutu juga berperan dalam:

  • Menjamin konsistensi mutu antar batch produksi;
  • Menangani keluhan konsumen dan penarikan produk (recall) bila ditemukan cacat mutu;
  • Memberikan pelatihan internal kepada karyawan tentang standar mutu dan kebersihan;
  • Mendukung audit internal dan eksternal BPOM.

Dengan kata lain, mereka adalah garda depan keamanan publik, meski jarang muncul di media.

Dampak Nyata bagi Konsumen dan Industri

Keberadaan pengawas mutu membawa manfaat besar:

  • Bagi konsumen: menjamin makanan dan obat yang dikonsumsi aman, tidak berbahaya, dan sesuai label.
  • Bagi industri: meningkatkan kepercayaan pasar, mencegah sanksi dari BPOM, serta menjaga reputasi perusahaan.
  • Bagi negara: mendukung upaya pemerintah menjaga kesehatan masyarakat dan meningkatkan daya saing produk nasional.

Ketika sebuah produk gagal memenuhi standar mutu, bukan hanya perusahaan yang rugi, kepercayaan publik juga ikut terancam. Itulah sebabnya profesi pengawas mutu menjadi semakin penting di era industri modern yang menuntut transparansi dan keamanan tinggi.

Penutup: Pahlawan di Balik Label BPOM

Setiap kali kamu melihat label “izin edar BPOM” di kemasan produk, ingatlah bahwa di balik tulisan itu ada kerja keras para pengawas mutu. Mereka memastikan setiap butir obat, setiap sendok makanan, dan setiap tetes minuman melewati proses panjang yang diawasi dengan cermat. 

Dalam proses pengurusan BPOM tentunya wajib memiliki pengawas mutu, bagi kamu yang masih bingung mengenai pengawas mutu ataupun pengurusan BPOM secara umum, langsung saja konsultasikan ke Klinik Hukum Rewang-Rencang secara gratis.

 

    Leave Your Comment

    Your email address will not be published.*

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed .

    Latest Posts

    Start WA
    1
    Contact Us
    Hello Rencang, is there anything we can help with?